Setelah permintaan mereka ditolak untuk membuat klub sihir siswa formal, Hiroko Takashiro, Saki Shidou, dan Rie Morita dipaksa untuk terus berlatih sihir di waktu luang mereka saja. Suatu hari, Rie menemukan sebuah buku tulisan tangan yang berdebu. Ditemukan di tumpukan penjualan di toko barang antik, manuskrip itu tampaknya tidak lebih dari rasa ingin tahu orang asing.
Setelah menerjemahkan buku, gadis-gadis itu menemukan mantra sederhana yang dirancang untuk membengkokkan korban yang tidak menaruh curiga pada kehendak pengguna dan memaksakan hasrat seksual seseorang pada mereka. Menyadari bahwa mereka telah memiliki senjata yang hebat, kelompok tersebut mulai memenuhi permintaan yang berbeda dari siswa lain—baik itu untuk cinta, balas dendam, atau hasrat seksual. Saat situasi semakin tidak terkendali, klub sihir secara bertahap berubah menjadi kultus darah, nafsu, dan pengorbanan manusia.
[Written by MAL Rewrite]